
KEDIRI | Jejakperistiwa.com – Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (p3-tgai) Proyek yang baru berumur jagung sekitar kurang lebih tujuh bulan tersebut sudah hilang termakan air sungai kejadian tersebut di ketahui team pada Kamis(19/6/25).
Proyek p3-tgai Ini adalah program dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang bertujuan untuk memperbaiki, merehabilitasi, atau meningkatkan fungsi jaringan irigasi dengan melibatkan peran serta masyarakat, namun proyek yang masih berumur jagung yang terletak di desa puhjarak kecamatan pelemahan kabupaten kediri jawa timur tersebut sudah hancur luluh lantah, karena di ketahui team Lp3-nkri beserta awak media waktu investigasi ulang ke lokasi proyek tersebut ada sebagaian yang hancur karena dikerjakan asal jadi atau tidak sesuai rencana anggaran biaya(RAB).

Menurut sugiyo selaku kepala desa puhjarak mengungkapkan bahwa proyek tersebut sudah sesuai dengan juklak- juknis yang ada(TIDAK ADA PENYELEWENGAN APAPUN).
Sedangkan menurut muharmanto selaku kaur kesra dan ketua hippa tersebut mengungkapkan proyek tersebut sudah di kerjakan dan tidak ada penyelewengan apapun untuk ketentuan dari RAB, dan terkait RAB saya sangat kurang memahami untuk bahan-bahan yang digunakan contoh batu belah tetapi yang terpasang batucampur (kecil)”,Ungkapnya.
Menurut hadi selaku anggota advokasi lp3-nkri menyimpulkan bahwa kalau memang proyek itu sudah di kerjakan dengan juklas-juklis serta sudah sesuai aturan dari bpws yang berlaku tidak akan ada prihal seperti yang di temukan oleh tim dalam investasi lp3-nkri di lokasi proyek.
Jika anggaran Rp195.000.000 digunakan dengan maksimal dalam pelaksanaan mungkin tidak ada kerusakan dan terjamin mutu kualitas dan kuantitasnya, diduga karena adanya potongan 20% dari anggaran yang di minta oleh aspirator akan buruk, maka secara kualitas dan kuantitas terbukti di lapangan kualitas proyek p3-tgai didesa puhjarak kecamatan palemahan tidak sesuai dengan SNI”, Ungkapnya.
Dengan takaran satu banding tiga atau satu banding empat tingkat kekerasan, kekeringan dan kelembaban mungkin hampir setara dengan campuran yang di pakai untuk jalan cor provinsi akan tetapi di lapangan berkata lain”, Pungkasnya.
Dimohon untuk APH agar segera menindaklanjuti dan mengusut tuntas program p3-tgai tahun 2024″, Tambahnya.Bersambung…(Asmoroqondhi)