MOJOKERTO | Jejakperistiwa.com – Puluhan warga gerudug balai desa tangunan tuntut copot kepala desa kejadian itu buntut dari  pada Selasa(24/6/25) Malam.

Aksi warga tersebut terjadi sekitar pukul 20:00 WIB di balai desa tangunan tuntut copot kepala desa di karenakan buntut kesalahan yang pernah di lakukan kepala desa yang kini kembali di lakukan kembali dan menyalah gunakan jabatannya untuk memakan hak warga.

Menurut bapak edi salah satu warga tangunan yang hadir dalam aksi di bslai desa mengungkapkan kayak potong pohon tanpa musyawarah dengan warga tanpa melibatkan lembaga yang ada di desa di potong di jual uangnya di pakai sendiri.

pemasangan tiang wifi indosat yang pastinya dari indosatnya pasti ada kopensasi bagi warga padahal per RT satu juta rupiah RW satu juta rupiah kali brp walaupun tidak seberapa tapi itu hak lingkungan dan kopensasi bagi warga tapi nyatanya uangnya di pakai- pakai sendiri setelah kejadian tersebut mencuat baru ada klarifikasi, setiap kegiatan BPD tidak pernah mengetahui dan tidak pernah di libatkan segala sesuatu di tangani sendiri, seperti pembuangan limbah yang kemarin ramai dengan warga katanya itu pupuk kenapa kalau pupuk di buang di pembuangan tidak di buang buat pertanian, baunya pun sangat menyengat dan jumlahnya itu tidak main-main sekitar 38 tangki truck satu desa, akhirnya di demo warga katanya yang membuang sudah ada vie atau kopensasi bagai warga tetapi buktinya uangnya di pakai-pakai lurah sendiri semuanya sendiri, itu juga tidak ada musyawarah dengan warga atau lembaga desa pokoknya parah lah”, Ungkapnya.

Pembangunan uang cair di bawa kades tetapi tidak di bangunkan padahal kepala desa bukan pelaksana pembangunan atau eksekutor tetapi yang membuat program kan, sampai gedung di sewakan kepada PDAM atau kontraktor sampai kumuh itu juga gitu tidak ada musyawarah pokoknya parah saking parahnya sampai dari huruf A sampai Z tidak bunyi”, Tambahnya.

Harapan kami sebagai warga tangunan semoga semua permasalahan yang ada di desa kami ini agar di dengar dan bisa cepat di ambil tindakan yang tegas sesuai aturan yang berlaku, dan didengar bapak gus bupati mojokorto, serta dinas – dinas terkait inspektorat dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) agar segera menindak lanjuti dan menyelesaikan permasalahan ini kalau memang dalam waktu dekat belum ada respon dan tindak lanjut kami warga tangunan akan melakukan aksi unjuk rasa (UNRAS)”,Tutupnya.(Asmoroqondhi)