Kades Mlaten Dwi Siswarini, BPD & Perangkat Majukan BUMDES, Study Banding Ke BUMDES Karangrejo Kelas Dunia

img 20220318 wa0064

MAGELANG | Jejakperistiwa.com – Dwiswarini Kades Mlaten dengan dukungan suami Budi Hardi, Sumidi BPD (yang juga bendahara Asosiasi BPD Nasional / ABPEDNAS Kab. Mojokerto), serta dukungan perangkat dan warga menunjukkan tekad yang luar biasa serius untuk memajukan kesejahteraan desanya diantaranya ikhtiar pembenahan BUMDES wisata, kerajinan, serta poten-potensi lainnya (termasuk kerajinan karya ODGJ / Orang Dengan Gangguan Jiwa, red.).

Diantara langkah yang ditempuh, hari ini Jumat (18/03/2022), study banding ke salah satu BUMDES kelas nasional bahkan mempunyai ‘produk’ homsetay kelas internasional dengan tarif mulai dari sekitar Rp.300 ribu hingga sekitar Rp.1,5 juta lebih, yaitu Desa Wisata Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang Jawa Tengah.

Rombongan study tour satu bus dari Desa Mlaten Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, itu hari ini Jumat (18/03/2022) untuk study ke Desa Karangrejo yang Kadesnya dijabat M. Hely Rofikun

Ada banyak materi penting serta sharing pengalanan yang akan didapatkan rombongan dari Desa Mlaten yang dipimpin Kades Dwi Siswarini yang didukung suaminya Budi Hardi, serta Sumidi BPD, perangkat desa dan warga.

Diantaranya adalah pemaparan Materi oleh Kepala Desa Karangrejo, Pemdes, dan BPD Desa Wisata Karangrejo

Kemudian juga ada Pemaparan Materi oleh BUMDES Dan Pokdarwis

Lalu tak ketinggalkan juga akan ada semacam survei-survei ke tempat Wisata di Desa Karangrejo termasuk SUNRISE Puthuk Setumbu, dan keliling Desa Wisata Karangrejo yang telah memiliki berbagai paket wisata termasuk homestay yang dinilai berkelas dunia.

Salah satu unggulan di Desa Wisata Karangrejo Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang tersebut adalah homestay penginapan yang terdapat di Balkondes (Balai Ekomomi Desa) yang disebut sebagai salah satu yang terbaik dengan standar dunia sebagaimana disampaikan oleh Sandiaga Uno yang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf).

Baca juga :  Peduli Kemajuan Mojokerto, Puluhan LSM Tergabung Di KMPKM Silahturahmi Dengan Kapolres Mojokerto

Salah satu penyebab Sandiaga Uno terkesan dengan homestay di Balkondes adalah penataan lingkungan yang bagus di sekitar homestay.

Sekali lagi, meskipun Desa Karangrejo memiliki potensi dengan dekat Candi Borobudur namun tak akan ada artinya jika tidak ada kekompakan antar elemen desa, juga dukungan berbagai pihak. Sedangkan di Trowulan, Kabupaten Mojokerto, dengan potensi dari sejarah masa lalu yang berhubungan dengan Kerajaan Majapahit yang begitu besar, dengan potensi yang bisa besar untuk dikembangkan, akan tetapi hingga kini belum ada yang signifikan.

Sementara Dwi Siswarini kades Mlaten yang didukung Budi Hardi suaminya, Sumidi bendahara ABPEDNAS Kabupaten Mojokerto, masyarakat dan sejumlah perangkat, meskipun potensi Desa Mlaten tidak sedahsyat kawasan Desa Karangrejo maupun kawasan Trowulan, namun ikhtiar bangkit menggeliat. Termasuk dengan adanya kolam pancing yang bisa saja jadi kolam renang, ada makam Joko Sambang, ada Puthuk Tandak, ada Pasar Wisata “Dodolan Jajanan Deso” di Dusun Bedok (Desa Mlaten), ada banyak pengrajin cobek sekitar melibatkan 50 – 120-an yang bisa dikembangkan secara produksi, etalase, event dan lainnya.

Belum lagi posisi Desa Mlaten yang terletak tidak jauh dari Wisata Desa Randugenengan, Bumi Mulyo Jati (BMJ milik Mulyono WD, red.) yang penting untuk berjejaring. Juga alamnya yang terintegrasi dengan makam Joko Sambang, Pasar Rakyat “Dodolan Jajanan Pasar dan lain-lainnya.

Serta letak geografisnya yang diantaranya pasa posisi dari arah terminal jika ke wisata Pacet maupun ke Wisata Trawas bisa menjadi jalur utama. Ada harapan dari Dwi Siswarini, Budi Hardi, Sumidi, masyarakat, sejumlah perangkat untuk pengembangan Desa Mlaten meskipun misal tidak sebesar Desa Karangrejo akan tetapi bisa sangat prospektif apalagi jika ada dukungan instansi-instansi terkait, BUMN / BUMD maupun lainnya. Di Desa Mlaten juga ada produk termasuk kerajinan yang dihasilkan ODGJ.

Baca juga :  Halo dunia!

Sedangkan Dwi Siswarini kepala Desa Mlaten, akan mengembangkan kawasan terintegrasi di Desa Mlaten. “Untuk itu diantaranya perlu study banding ke Desa Wisata Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang,” ungkap Dwi Siswarini yang bersama suaminya, Budi Hardi, dari dulu dikenal peduli sosial bahkan banyak aktivitas yang dibeayai dari dana pribadi.

Apalagi Kades Mlaten Dwi Siswarini (yang kelahiran 5 Maret 1967, red.) dan sang suami, Budi Hardi, dari dulu termasuk ketika tinggal di Bontang, Kalimantan Timur, telah dikenal peduli dalam berbagai kegiatan sosial bahkan tak jarang menggunakan banyak dana pribadi.

Berbagai aktivitas sosial yang pernah digeluti saat di Bontang, Kaltim, diantaranya adalah Koordinator Advokasi Ikatan Bidan Indonesia, Ketua Forum Bidan Swasta (Forbis), Pokja I PKK Kota, Bidang Kesehatan Tim Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Gerakan Sayang Ibu Kota, Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga.

Ibu dari Rendy Nova Hardianto  dan Ameynda Ikhfinna ini saat di Bontang juga aktif di Yayasan Kanker Indonesia dan banyak lagi yang lainnya.

Tak mengherankan ketika pada akhir tahun 2018 terpilih menjadi Kades Mlaten, jiwa Dwi Siswarini maupun sang suami, Budi Hardi, tak bisa lepas dari kebiasaan positifnya berbuat untuk kepentingan sosial.(Kat)

Leave a Reply

Pengaduan via WhatsApp!